Langsung ke konten utama

Arisaka

Arisaka adalah senapan bolt action yang diproduksi di Jepang. Senapan ini dirancang oleh Letnan Arisaka Nariakira dan Kijiro Nambu, di tahun 1897. Senapan ini dirancang untuk menggantikan senapan Murata, ketika senapan ini di uji coba, hasilnya sangat baik, senapan ini cukup kuat dibandingkan pesaingnya yaitu Karabiner 98, M1903 Springfield. Senapan ini menggunakan 2 kaliber, yaitu 6,5 x 50 mm ( Type 30, Type 38, Type 44 ) dan 7,7 x 58 mm ( Type 99 ), varian senapan ini diantaranya:
  • Type 30: Adalah tipe yang pertama kali digunakan oleh Pasukan Kerajaan Jepang dari tahun 1907 sampai 1930an. Tipe ini digunakan pada saat Pemberontakan Boxer ( 1899-1901), Perang Rusia-Jepang ( 1904 - 1905 ), dan Perang Dunia 2 ( 1939 - 1945 )
  • Type 38: Tipe ini dirancang oleh Kijiro Nambu di tahun 1905, bentuknya hampir sama dengan Type 30, namun perbedaannya adalah memiliki bidikan anti-pesawat terbang. Tipe ini digunakan pada saat Perang Dunia 2 ( 1939 -1945 ) dan Perang Kemerdekaan Indonesia ( 1945 - 1949 )
  • Type 44 Karabin: Tipe ini dirancang pada tahun 1911. Digunakan dari tahun 1911 sampai 1942. Tipe ini memiliki keunikan, diantaranya bayonet yang bisa dilipat, dan bentuknya yang pendek
  •  Type 99: Tipe ini adalah tipe yang terakhir dari senapan Arisaka, tipe ini dapat digunakan sebagai senapan runduk, dan memiliki monopod untuk meningkatkan akurasi, tipe ini juga memiliki bidikan anti-pesawat terbang. Tipe ini digunakan oleh beberapa negara seperti Korea Utara ( digunakan pada saat Perang Korea ), Indonesia ( Digunakan saat Perang Kemerdekaan Indonesia ), Thailand ( digunakan setelah tahun 1945, beberapa set dimodifikasi ke kaliber .30-06 Springfield )
Senapan ini menggunakan sistem internal box magazine, yang pelurunya dapat diisi dengan clip yang memuat 5 butir peluru.

Spesifikasi Arisaka Type 99

1. Berat:                           3,7 kg
2. Panjang:                     1120 mm
3. Panjang laras:            657 mm
4. Peluru:                         7,7 x 58 mm 

5. Mekanisme:                Bolt Action
6. Kecepatan peluru:     730 m/s
7. Amunisi:                      Internal magazine 5 butir peluru
8. Jenis bidikan:             Iron Sight, Factory-Zeroed Scope

Spesifikasi Arisaka Type 44

1. Berat:                           3,3 kg
2. Panjang:                      966 mm
3. Panjang laras:            487 mm
4. Peluru:                         6,5 x 50 mm 

5. Mekanisme:                Bolt Action
6. Kecepatan peluru:     685 m/s
7. Amunisi:                      Internal magazine 5 butir peluru
8. Jenis bidikan:             Iron Sight

Type 30
Type 44
Type 99

Type 99 dengan bidikan teleskopik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPG-7

RPG-7 adalah peluncur roket anti tank yang diproduksi di Rusia oleh Bazalt, diproduksi pertama kali pada tahun 1961. Sejarah RPG-7 berawal dari teknologi yang diadopsi dari bazooka, yaitu memanfaatkan tabung hampa yang berisi proyektil yang berisi peledak kekuatan besar, pengembangan teknologi ini menghasilkan peluncur roket RPG-2 di tahun 1946. RPG-7 dihasilkan melalui pengembangan RPG-2, kelebihannya ditekankan pada jarak jangkau yang lebih akurat. Untuk menambah akurasi, fitur RPG-7 adalah dapat dipasangkan teropong bidik NSP-2 / PGO-7 dengan pembesaran 2 setengah kali dari bidikan besi. RPG-7 digunakan oleh beberapa negara seperti Afghanistan, Iraq, Libya, Korea Utara, dan Suriah, beberapa perusahaan di negara lain membuat RPG-7 dengan gaya mereka sendiri seperti: Amerika Serikat: RPG-7 diproduksi di Airtronic USA, RPG-7 ini adalah modifikasi dari model yang klasik. Dengan beberapa tambahan seperti popor M4 Carbine, pistol grip M16, dan Quad Rail System Bulgaria: RPG-7 dipr...

M249

M249 adalah senapan mesin ringan yang diproduksi di Amerika Serikat dan Belgia oleh FN Herstal senapan ini dirancang pada tahun 1976. Sebelum dirancang ( pada tahun 1971 ), US Army menyetujui pengembangan senapan mesin ringan, dengan kaliber yang tidak ditentukan ukurannya. Di saat itu, muncullah tata nama SAW ( Squad Automatic Weapon ), sebenarnya desain aktual SAW tidak muncul hingga 1971. Maka pada tahun 1974, dilakukan uji coba kandidat SAW, ada 3 senapan yang diuji diantaranya M16 HBAR / M16 LSW, FN Minimi, Rodman XM235 dan HK 23A1 ( Varian dari HK21 ). Di tahun 1976, Rodman XM235 dan FN Minimi dipilih untuk pengembangan lebih lanjut, saat itu, opini untuk peluru 6mm mulai bermunculan karena implikasi logistik yang menyediakan berbagai jenis amunisi untuk infanteri US Army. Setahun kemudian, FN Herstal mulai mendapat sebutan sebagai XM249, XM249 terpilih untuk pengembangan selanjutnya, pada saat itu juga FN Herstal mulai dikontrak untuk pengembangan selanjutnya. Dan akhirnya pad...

Jadi Maba Part 2 (PSA MABIM FIB UI)

PSA MABIM bagi gua adalah ospek tahap kedua, setelah OKK UI. Di ospek fakultas ini, gua belajar mengenal apa saja yang ada di FIB. PSA MABIM ini wajib diikuti seluruh maba FIB sebagai syarat untuk mendapatkan IKM aktif -IKM ibaratnya nyawa untuk berorganisasi, tiket buat masuk BEM / DPM / BO / BSO- PSA MABIM FIB UI 2017 kali ini mengangkat tema Jawa Tengah, dengan tagline "Aktif Berbudaya". Ada sekiranya 15 kelompok dengan nama-nama kota di Jawa Tengah, seperti Boyolali, Jepara, Kendal, Klaten, Karanganyar, Wonogiri, Tegal, Pati, Sragen, Rembang, Cilacap, Blora, Demak, Pemalang, Purbalingga. Dan gua termasuk kedalam kelompok Sragen, dengan mentor Mbak Wanda (Sastra Jepang) dan Mas Lawu (Sastra Korea) Skip, lanjut ke mentoring. Selama mentoring gua merasa seneng bertemu temen-temen kelompok Sragen, karena gua mulai kenal sama mereka kayak Ade, Miley, Bagus, Adit, dan gua juga sekelompok sama temen jurusan Sejarah kayak Mouna & Sukron Salah satu tugas PSA Mabim ...